![Riset: 86 Persen Gen Z Mengalami Menu Anxiety, Bingung Mau Makan Apa](https://medika.co.id/wp-content/uploads/2023/12/A2AED99C-107F-4B0B-B1DC-045ED2576CBE.webp)
medika.co.id – Saat seseorang tidak memiliki teman, bukan hanya kesepian yang dirasakan, tetapi dampaknya juga sangat berpengaruh pada kesehatan, terutama pada kesejahteraan mental. Penelitian terkini dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti bahwa ketiadaan teman atau kurangnya koneksi sosial dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan mental.
Isolasi sosial yang muncul akibat kekurangan teman bisa menciptakan stres, kecemasan, dan depresi. Hasil penelitian WHO menegaskan bahwa memiliki hubungan sosial yang positif dapat berperan sebagai faktor pelindung terhadap risiko kesehatan mental.
Selain itu, dampak kesepian juga dapat berimbas pada kesehatan fisik. Temuan WHO mengindikasikan bahwa individu yang mengalami isolasi sosial cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, tingkat inflamasi yang lebih tinggi, dan bahkan risiko kematian yang lebih tinggi. Ini menegaskan bahwa hubungan sosial tidak hanya penting untuk kesejahteraan mental, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik.
Menyikapi temuan ini, beberapa ahli kesehatan menyoroti pentingnya membangun dan merawat hubungan sosial, mengakui peran vitalnya dalam menjaga kesehatan holistik individu.
Bagi mereka yang mungkin merasa kesepian, penting untuk mencari cara untuk terhubung dengan orang lain. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan holistik, termasuk kesejahteraan mental melalui hubungan sosial yang positif.