160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Riset: Perjalanan Lebih dari 1 Jam Sehari ke Kantor Meningkatkan Risiko Depresi

medika.co.id – Tidak banyak yang menyukai kondisi macet di jalan. Selain menyita waktu lebih lama, kebisingan, polusi udara, dan suhu tinggi dapat menimbulkan kekesalan dan stres. Penelitian terkini yang diterbitkan di Journal of Transport & Health menyoroti dampak negatif dari sering terjebak macet terhadap kesehatan mental, bahkan menyebutkan bahwa perjalanan harian yang lebih lama dapat meningkatkan risiko depresi.

Hasil studi menunjukkan bahwa perjalanan yang panjang berkaitan dengan sejumlah konsekuensi negatif, termasuk penurunan aktivitas fisik dan durasi tidur. Terjebak dalam kemacetan tidak hanya mengakibatkan kehilangan waktu yang berharga, tetapi juga dapat memengaruhi kesejahteraan mental.

Peneliti menjalankan studi ini di Korea Selatan, negara dengan rata-rata waktu perjalanan tertinggi dan tingkat depresi paling tinggi di antara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

750 x 100 AD PLACEMENT

Studi melibatkan data dari 23.415 peserta berusia 20-59 tahun yang mengikuti Fifth Korean Working Condition Survey pada tahun 2017. Para responden diminta untuk menilai kesejahteraan mereka berdasarkan indeks lima poin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang menghabiskan lebih dari 60 menit per hari untuk perjalanan dari rumah ke tempat kerja memiliki risiko depresi 1,16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang meluangkan waktu perjalanan kurang dari 30 menit.

Rata-rata waktu perjalanan harian adalah 47 menit. Artinya, bagi seseorang yang bekerja selama 5 hari dalam seminggu, total waktu yang dihabiskan untuk perjalanan hanya 4 jam. Peneliti mengingatkan bahwa lamanya waktu perjalanan dapat menyebabkan stres fisik dan psikologis.

“Keterbatasan waktu luang dapat mengakibatkan kurangnya waktu untuk mengatasi stres dan mengatasi kelelahan fisik melalui tidur, hobi, dan kegiatan lainnya,” ungkap peneliti kepada *Korea Biomedical Review* (KBR).

Studi juga menunjukkan bahwa dampak negatif ini lebih signifikan pada pria yang belum menikah, pekerja dengan jam kerja lebih dari 52 jam per minggu, dan mereka yang tidak memiliki anak. Sementara untuk perempuan, perjalanan lebih dari satu jam per hari dapat menyebabkan depresi, terutama pada pekerja berpenghasilan rendah, pekerja shift, dan ibu yang memiliki anak.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Hubungan antara perjalanan lama dan gejala depresi yang semakin buruk lebih kuat pada pekerja dengan penghasilan rendah,” ungkap peneliti.

Studi ini dipublikasikan di Journal of Transport & Health oleh tim peneliti yang dipimpin oleh dr. Lee Down-wook, seorang profesor di Departemen Kedokteran Kerja dan Lingkungan di Inha University Hospital, Korea Selatan. Hasilnya menyoroti perlunya mempertimbangkan dampak kesehatan mental saat merencanakan perjalanan harian dengan waktu tempuh yang lama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda mungkin juga menyukainya