Riset: 86 Persen Gen Z Mengalami Menu Anxiety, Bingung Mau Makan Apa

Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa 86 persen dari Generasi Z mengalami apa yang disebut sebagai “menu anxiety” saat makan di restoran. Professor bisnis di NYU, Jonathon Haidt, memberikan tanggapan terhadap fenomena ini dengan menyatakan bahwa tingginya tingkat kecemasan dan depresi yang dialami oleh generasi ini dapat disebabkan oleh budaya performatif di media sosial. Menurut Haidt, generasi ini berada dalam kondisi yang sangat buruk, kurang kreatif, tidak memikirkan masa depan, dan terlalu fokus pada ancaman di masa kini. Kondisi kecemasan ini, yang juga tercermin dalam kecenderungan memesan makanan, menjadi perhatian serius dan memerlukan penanganan mendalam.

Data internal Google menunjukkan bahwa hampir 40 persen dari Gen Z mencari referensi menu dari Instagram dan TikTok, tidak lagi melalui Google atau Google Maps. Para eksekutif di industri makanan cepat saji Amerika Serikat juga mencatat bahwa Gen Z lebih suka memesan makanan untuk dibawa pulang dan memilih tempat makan berdasarkan promosi oleh influencer di media sosial. Survei di Inggris menambahkan dimensi baru dengan menemukan bahwa kecemasan dalam memilih menu dipicu oleh faktor harga makanan.

Hasil survei yang melibatkan 2.000 responden menunjukkan bahwa 38 persen dari Gen Z dan milenial tidak akan pergi ke restoran sebelum mencari tahu menu. Sebagian dari mereka bahkan meminta bantuan orang lain saat memesan, dan hampir separuh dari responden berusia 25-34 tahun tidak mampu menyebutkan pilihan menu yang akan mereka pesan. Keputusan dalam memesan menu juga seringkali diambil dari referensi di media sosial, mencerminkan dominasi pengaruh platform tersebut dalam menentukan pilihan makanan.

Dengan temuan ini, muncul pertanyaan serius mengenai dampak budaya media sosial terhadap kesejahteraan mental Generasi Z. Pentingnya untuk memahami dan mengatasi masalah “menu anxiety” bukan hanya sebagai gejala individu, melainkan juga sebagai cermin dari tekanan sosial yang mungkin tidak sehat. Langkah-langkah untuk mengatasi kecemasan ini dan membantu Generasi Z mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan pilihan makanan dan media sosial menjadi semakin mendesak.