Konsumsi 1,4 Liter Air dalam Satu Jam Dapat Menyebabkan Kematian, Mitos Atau Fakta?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) baru-baru ini merilis peringatan tentang batasan konsumsi air, menimbulkan pertanyaan seputar mitos atau fakta terkait potensi kematian akibat minum 1,4 liter air dalam satu jam. Inilah yang perlu Anda ketahui.

Peringatan ini muncul sebagai respons terhadap peningkatan kasus keracunan air atau hiponatremia. Ini adalah kondisi serius yang terjadi saat kadar natrium dalam tubuh turun tajam karena konsumsi air yang berlebihan dalam waktu singkat.

Penting untuk diingat bahwa, meskipun air sangat esensial bagi kesehatan tubuh, minum terlalu banyak air dalam periode singkat dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan elektrolit, terutama kadar natrium. Hal ini dapat berujung fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

Tingkat kematian akibat hiponatremia memang jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa berkembang tanpa gejala yang jelas. Gejala seperti kelelahan, mual, kebingungan, bahkan kejang dapat muncul. Kondisi ini, jika tidak diatasi, dapat mengarah pada koma dan kematian.

CDC menyarankan agar individu membatasi konsumsi air, khususnya saat beraktivitas fisik intens atau berada dalam suhu panas. Panduan tersebut menekankan pentingnya minum air secara teratur namun tidak dalam jumlah yang berlebihan dalam waktu singkat.

Perlu diingat bahwa kebutuhan cairan setiap orang berbeda. Faktor-faktor seperti usia, berat badan, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan dapat memengaruhi seberapa banyak air yang dibutuhkan.

Sebagai langkah pencegahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan guna menentukan jumlah air yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Meskipun air adalah kunci untuk menjaga kesehatan, bijaklah dalam konsumsinya untuk menghindari risiko kesehatan terkait dengan minum air yang berlebihan. Mitigasi risiko ini dengan mematuhi pedoman CDC dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap potensi bahaya yang mungkin timbul.

Baca juga:

Krisis Iklim: Bumi Semakin Panas, Terancam Tak Layak Huni