![Riset: 86 Persen Gen Z Mengalami Menu Anxiety, Bingung Mau Makan Apa](https://medika.co.id/wp-content/uploads/2023/12/A2AED99C-107F-4B0B-B1DC-045ED2576CBE.webp)
medika.co.id Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini mengumumkan penemuan enam kasus pneumonia mycoplasma di Indonesia, dengan seluruh kasus terfokus di wilayah Jakarta. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menyampaikan temuan ini dalam konferensi pers daring pada hari Rabu (6/12/2023).
Maxi menjelaskan bahwa enam kasus mycoplasma pneumoniae ini pertama kali teridentifikasi pada 12 dan 25 Oktober 2023 di Rumah Sakit Medistra Jakarta, dan kasus tambahan dicatat di Rumah Sakit JWCC pada bulan November 2023. Hal yang mencengangkan adalah semua pasien yang terinfeksi telah pulih sepenuhnya.
Pasien-pasien ini, menurut Maxi, adalah anak-anak berusia 3-12 tahun. Mereka mengalami gejala umum pneumonia, termasuk batuk, demam, kesulitan menelan, hidung berair, sakit kepala, dan sesak ringan. Meskipun gejalanya serupa dengan pneumonia konvensional, Kemenkes memastikan diagnosis melalui pemeriksaan sampel.
“Dari enam kasus mycoplasma pneumoniae yang terdeteksi, Kemenkes melakukan pengecekan kembali menggunakan sampel yang telah terdokumentasi di rumah sakit. Sampel ini tidak diambil langsung dari pasien karena mereka telah pulih dan kembali beraktivitas normal,” terang Maxi.
Kemenkes menekankan bahwa tindakan pencegahan dan pemantauan terus dilakukan untuk menghindari potensi penyebaran lebih lanjut. Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap gejala pneumonia dan segera menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami keluhan serupa.