Ibu, Kenali 7 Fakta Penting Tentang Stunting pada Anak

Ibu perlu memahami secara mendalam tentang stunting, gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurangnya gizi kronis. Informasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dapat membantu ibu menjaga anak-anak mereka dari kondisi ini.

1. Angka Stunting Tetap Tinggi di Indonesia
Meskipun terjadi penurunan, prevalensi stunting di Indonesia tetap tinggi. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, tingkat stunting turun menjadi 21,6%, namun masih di atas standar WHO yang menetapkan krisis stunting pada 15% atau lebih.

2. Bukan Keturunan, Melainkan Nutrisi dan Lingkungan
Stunting bukanlah masalah genetik. Penyebabnya adalah kekurangan nutrisi dan faktor lingkungan, bukan faktor keturunan. Penting bagi orang tua untuk memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang sejak anak masih dalam kandungan.

3. Stunting Dimulai Dalam Kandungan
Stunting dapat dimulai sejak dalam kandungan. Kekurangan nutrisi yang berlangsung selama periode kritis 1000 hari pertama kehidupan, dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.

4. Periode Kritis 1000 Hari Pertama
Pencegahan stunting memerlukan perhatian khusus pada periode 1000 hari pertama kehidupan anak. Asupan nutrisi yang baik, stimulasi, dan kasih sayang selama periode ini penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak.

5. Dampak Kesehatan Jangka Panjang
Stunting bukan hanya tentang pertumbuhan fisik yang terhambat. Ini juga dapat memicu masalah kesehatan jangka panjang, seperti perkembangan terhambat, sistem imun rendah, gangguan metabolisme, penurunan fungsi kognitif, dan risiko penyakit degeneratif.

6. Risiko Penyakit Degeneratif
Stunting dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif pada anak, termasuk diabetes melitus, hipertensi, obesitas, dan jantung koroner. Kekurangan gizi dan stres pada ibu hamil merupakan faktor risiko utama.

7. Ciri-ciri Stunting Tidak Hanya Bertubuh Pendek
Ciri-ciri stunting melibatkan tidak hanya pertumbuhan fisik yang terhambat, tetapi juga wajah yang terlihat lebih muda, pertumbuhan gigi yang terlambat, kesulitan konsentrasi, serta kesulitan memori dalam belajar. Ini mencerminkan dampak stunting pada kemampuan otak anak.

Baca juga:

Izin The Clinic Beautylosophy Makassar Terhenti: Akibat Malpraktek ?

Peran Ibu dalam Pencegahan Stunting
Ibu memiliki peran krusial dalam pencegahan stunting. Mulai dari masa kehamilan, ibu perlu menjaga kesehatan dan asupan nutrisi yang baik. Memberikan ASI eksklusif, MPASI yang tepat, dan mengikuti program imunisasi dapat menjadi langkah-langkah efektif untuk mencegah stunting pada anak.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang fakta-fakta ini, diharapkan ibu dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

Nah, masih penasaran tentang fakta stunting pada anak? Ibu bisa langsung tanyakan pada dokter di Website Praktek Dr. dr. Bob Wahyudin, SpAK, CIMI. Ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat dan dapatkan tips untuk tumbuh kembang anak dari ahlinya.