Ditengah Konflik Palestina-Israel yang Semakin Memanas : Petugas Kesehatan Palestina : “kami memerlukan dukungan untuk mengatasi kelelahan mental kami”

Medika.co.id – Di tengah kekacauan konflik, para petugas kesehatan Palestina mengalami kelelahan emosional dan fisik yang luar biasa. Mereka dituntut merawat ribuan korban serangan Israel, sambil menghadapi burnout, trauma, dan keterbatasan sumber daya.

Dokter, perawat, tenaga administrasi, dan tim penyelamat telah bekerja keras tanpa henti dalam upaya merawat pasien yang terluka akibat serangan Israel. Beberapa dari mereka mengalami burnout, sementara yang lain mengalami tekanan psikologis akibat melihat luka-luka yang mengerikan, atau frustrasi karena sumber daya yang terbatas.

“Hari-hari sebelum perang, kami adalah pihak yang meredakan stres dan trauma pada para pasien yang sakit dan terluka. Tetapi sekarang, kami yang memerlukan dukungan untuk mengatasi kelelahan tubuh dan mental yang kami rasakan,” ungkap Huda Shokry, seorang perawat di Al-Daraj Medical Complex.

Dr. Ahmed Ghoul, seorang pengawas di ruang gawat darurat Al-Daraj, menyampaikan bahwa para profesional medis yang bekerja dengan tekun untuk merawat pasien.

“Meskipun kami berjuang menghadapi keterbatasan hampir dalam segala hal yang diperlukan untuk menjalankan tugas kami dengan efektif, kami tak pernah meninggalkan ruang kerja kami, baik siang maupun malam, kecuali untuk beristirahat sebentar di kamar mandi,” ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh Al-Jazeera, Senin (6/11/2023).

Saat ini, masyarakat internasional diharapkan memberikan perhatian dan dukungan tambahan kepada para petugas kesehatan di Palestina yang telah mengorbankan segalanya demi merawat korban-korban konflik. Keberlanjutan bantuan kesehatan dan dukungan psikologis menjadi sangat penting untuk membantu mereka menghadapi tantangan yang semakin berat akibat konflik yang terus berlanjut.

Baca juga:

BPJS Kesehatan Bersiap Hadapi Perubahan: Kelas Baru, Kenyamanan Baru!