![Riset: 86 Persen Gen Z Mengalami Menu Anxiety, Bingung Mau Makan Apa](https://medika.co.id/wp-content/uploads/2023/12/A2AED99C-107F-4B0B-B1DC-045ED2576CBE.webp)
medika.co.id Keamanan bayi baru lahir atau yang masih berusia di bawah satu tahun menjadi fokus utama bagi orang tua. Salah satu aspek yang sering diabaikan adalah penggunaan bantal sebagai alas tidur bagi bayi. Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bantal pada bayi dapat meningkatkan risiko kematian mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
SIDS adalah kondisi kematian bayi yang tidak dapat dijelaskan dan sering terjadi saat bayi tidur. Penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa penggunaan bantal pada bayi dapat menjadi faktor risiko yang signifikan dalam terjadinya SIDS. Bantal bisa menutupi mulut dan hidung bayi, menyebabkan kesulitan bernapas yang berpotensi fatal.
Dokter anak, Dr. Sarah Utami, menjelaskan, “Sebenarnya, bayi baru lahir tidak perlu menggunakan bantal sebagai penopang kepala saat tidur. Penggunaan bantal dapat menimbulkan risiko serius, seperti posisi kepala bayi yang terkunci lama dan risiko tersedak akibat muntahannya sendiri.”
Beberapa risiko lain yang terkait dengan penggunaan bantal bayi melibatkan keamanan dan kenyamanan bayi:
Orang tua dan pengasuh diingatkan untuk memastikan lingkungan tidur bayi aman. Dr. Utami menyarankan, “Gunakan alas tidur yang datar dan keras untuk bayi, dan hindari penggunaan bantal, selimut berlebihan, atau mainan di tempat tidur bayi.”
Peringatan ini menjadi panggilan penting bagi orang tua dan semua yang merawat bayi untuk lebih berhati-hati terhadap kebutuhan tidur bayi. Keselamatan bayi adalah tanggung jawab bersama, dan mengurangi risiko SIDS dapat dimulai dengan keputusan sederhana seperti tidak menggunakan bantal pada bayi baru lahir atau yang masih berusia di bawah satu tahun.